Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa

Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa
link : Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa

Baca juga


Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa

Kisah ini ialah refleksi bagi diri saya sendiri selepas berpulangnya ayanda tercinta tanggal 3 September 2017 kemarin. Saya ingin sekali mengamalkannya dan berharap ada keajaiban tapi Allah berkehendak lain. Bukankah gak semua yang kita inginkan itu kita dapatkan? Karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita. Tapi keajaiban itu ada dan kekuatan doa itu dhasyat banget. Mungkin sesuatu yang kita inginkan gak kejadian, gak berubah tapi percayalah itu mengubah jiwa kita. Saya tuliskan lagi di sini biar menjadi wangsit dan motivasi kita menjalani hidup.
Al fathihah selalu untuk ayahanda tercinta A, Sirajuddin

Seorang istri menceritakan kisah suaminya.
Suamiku ialah seorang cowok yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Ia menikahiku dan saya tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi.
Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suami menyerupai ini. Kamipun dikaruniai seorang putri lalu suamiku pindah kerja di tempat timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu.

Pada suatu hari di bulan ramadhan ia mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh, mobilnya terbalik._
Ia dibawa ke rumah Sakit dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter seorang andal mengabarkan kepada kami bahwa ia mengalami kelumpuhan otak. Sekitar 95 persen organ otaknya telah rusak.
Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya sudah lanjut usia.
Dan semakin menambah kesedihanku ialah pertanyaan putri kami wacana ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya._
Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…_
Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali._
Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku biar saya cerai darinya melalui pengadilan, lantaran suamiku telah mati otaknya, dan tidak sanggup diperlukan lagi kesembuhannya._
Yang berfatwa demikian sebagian syekh, saya tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya saya cerai dari suamiku jikalau memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi saya menolaknya, benar-benar saya menolak tawaran tersebut._
Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku sampai Allah melaksanakan apa yang Allah kehendaki.
Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku.
Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran sampai balasannya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun.
Dan saya telah mengabarkannya wacana kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku ialah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal semenjak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan bersahabat dengannya, demikian juga kakeknya.
Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bederma untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari putriku (19 tahun) berkata kepadaku : Ummi biarkanlah saya malam ini tidur bersama ayahku..._
Setelah keraguan menyelimutiku balasannya akupun mengizinkannya.
Putriku bercerita : Aku duduk di samping ayah, saya membaca surat Al-Baqoroh sampai selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur.
Aku mendapati seperti ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangkit dari tidurku kemudian saya berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah memutuskan untukku-.
Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan saya masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku;
*"Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini ialah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"
Akupun bangun… seperti saya mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan saya memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata

Aku berkata dalam do'aku,_
*"Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…*_
*Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung)..,*_
*Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…,*_
*Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…,*_
*Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…,*_
*Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…,*_
Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…,
*ini ialah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…,*_
kami beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…
*Ya Allah…,*_
*Sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayang Mu..,*_
Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…
*Yang telah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus,*_
*Engkau Yang telah mengakibatkan api menjadi cuek dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim...*_
*Sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…*
*Ya Allah…*_
*Sesungguhnya mereka telah menyangka sebetulnya ia mustahil lagi sembuh…*_
*Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"*_
Lalu rasa kantukpun menguasaiku, sampai akupun tertidur sebelum subuh.
Tiba-tiba ada bunyi lirih menyeru..,_ _"Siapa engkau?, apa yang kamu lakukan di sini?"._
Akupun bangkit lantaran bunyi tersebut, kemudian saya menengok ke kanan dan ke kiri, namun saya tidak melihat seorangpun.
Lalu saya kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut ialah ayahku…
Maka akupun tak kuasa menahan diriku, kemudian akupun bangkit dan memeluknya lantaran besar hati dan bahagia…,
sementara ayahku berusaha menjauhkan saya darinya dan beristighfar.
Ia berkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!".
Maka saya berkata kepadanya,
"Aku ini putrimu Asmaa'".
Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Mereka pun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan._
Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- :
"Subhaanallahu…".
Dokter yang lain dari Mesir berkata:_
"Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…".
Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, sampai balasannya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…
dan berkata; 
Sungguh Allah ialah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan saya berniat melaksanakan sholat dhuha, saya tidak tahu apakah saya jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??"
Sang istri berkata :
Maka suamiku Abu Asmaa' balasannya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasanya, sementara usianya hampir 46 tahun.
Lalu sesudah itu kami pun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah kini umurnya sudah mulai masuk tahun kedua.
Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku sesudah 15 tahun…,
Yang telah menjaga putrinya…,
Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku sampai sanggup menjadi istri yang baik bagi suamiku…_
meskipun ia dalam keadaan koma…


Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan doa…,
sesungguhnya tidak ada yang menolak qadha' kecuali doa…



Barangsiapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.
Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua
dan hendaknya kita ingat sebetulnya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu… di tangan Nya lah segala takdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…
Ini ialah kisahku sebagai 'ibrah (pelajaran), semoga Allah mengakibatkan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…
Maka ketuklah pintu langit dengan doa, dan yakinlah dengan pengabulan Allah…._
Hiaslah doamu dengan berhusnudzan (berprasangka baik) kepada Allah Yang Maha Suci dan Maha Mengabulkan doa.
Lalu yakinlah dengan sumbangan yang bersahabat dari Nya…

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa

Sekianlah artikel Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ketuklah Pintu Langit Dengan Doa dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/ketuklah-pintu-langit-dengan-doa.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel