Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?

Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?
link : Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?

Baca juga


Related

Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?

Luasnya rezeki Allah yang diberi kepada kita manusia. Makanan yang menjadi kebutuhan pokok kitapun sudah disediakan Allah dari dalam buminya. Masya Allah.. tapi masih banyak diantara kita yang tidak sanggup bersyukur atas rezeki masakan yang diberiNya. Kita dengan seenaknya membuang-buang masakan (mubazir), memaki makanan, mencela makanan, makan masakan haram, makan tanpa mengucap nama Allah dan sebagainya. Terkait dengan masakan baca goresan pena ini "mau rezeki berkah? bersyukurlah atas masakan kita". Baca juga yang ini " mau hidup berkah? makanlah rezeki yang baik-baik."


Bagaimana menyikapi rezeki masakan Ala Rasulullah?

Kalau berbicara bagaimana menyikapi rezeki masakan yang kita terima ada baiknya kita berkaca dari teladan kita Rasulullah SAW. Sikap dia terhadap rezeki masakan yakni :

  1. Tidak pernah menolak makanan. Nabi tidak pernah menolak masakan yang diberikan kepadanya dan tidak pernah menolak seruan makan, meskipun masakan yang dihidangkan sangat murah. "Kalau kalian diundang untuk menghadiri jamuan makan maka hadirilah. Kalau suka makanlah, kalau tidak, tinggalkan (H.R. Abu Daud)
  2. Tidak pernah mencari masakan yang tidak tersedia. Beliau makan masakan apa yang tersedia di atas meja, tidak pernah mencari yang tidak ada. Beliau mensyukuri rezeki Allah berupa masakan yang terhidang di atas meja. Jika hanya ada roti kering atau segelas susu saja itulah yang dia makan.
  3. Tidak pernah mengkritik makanan. Kalau dia menyukai makanan, maka dia memakannya. Tapi bila dia tidak suka maka akan dibiarkan, tidak dimakannya. Seperti ketika para sobat makan daging kadal padang pasir, dia hanya memandang para sahabatnya yang asyik makan tanpa ikut makan. Sahabat merasa heran mengapa dia tidak ikut makan, sampai-sampai beripikr jangan hingga kadal padang pasir itu haram. Rasulullah menyampaikan tidak, hanya dia tidak terbiasa memakan masakan tersebut. Tapi dia sama sekali tidak mengkritik atau mencela makanannya.
  4. Suka masakan cantik dan madu. Madu sebagaimana disebutkan dalam Al Alquran bersifat sebagai obat banyak sekali penyakit. Bisa membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan luka bakar. Cara minum madu yang terbaik berdasarkan dia yakni melarutkan 1 sendok madu dalam air yang tidak panas atau dingin.
  5. Banyak makan jenis daging dan ikan. Beliau memakan daging unta, daging domba, daging ayam, burung puyuh, daging kedelai liar, daging kelinci, masakan maritim dan masakan panggang.
  6. Kesukaan dia pada kurma. Beliau percaya bahwa kurma sanggup menetralisir racun. Sebagaimana pengalaman dia ketika seorang perempuan Yahudi menaruh racun dalam makanannya sebab hendak membunuh beliau, ternyata perkenan Allah dia sanggup selamat sebab kebiasaannya makan 7 butir kurma.
  7. Kesukaan dia pada susu.
  8. Makan roti dicampur dengan kurma, cuka atau minyak zaitun. Biasanya dia makan masakan ini di sore hari yang keuntungannya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, pikun dan melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
  9. Kesukaan dia pada keju.
  10. Kesukaan dia pada semangka.
  11. Kadang mengikat perutnya dengan watu untuk menahan lapar. Beliau tidak memaksakan untuk mencari bila tidak ada masakan di rumah. Beliau bersabar dan mengikat perutnya dengan watu supaya sanggup membatu menahan laparnya.
  12. Kadang berbulan-bulan berlalu tanpa ada masakan yang sanggup di masak. Pernah terjadi dalam keluarga dia selama 3 bulan tidak ada nyala api untuk memasak masakan sebab hanya makan kurma dan air saja.
  13. Duduk di lantai sambil makan. Makanannya di letakkan di atas nampan kemudian makan di lantai / tanah. Beliau tidak pernah makan di meja makan yang mewah, sambil bersandar di dingklik yang empuk sebagaimana para orang kaya di zaman sekarang.
  14. Makan memakai 3 jarinya. Beliau memakai 3 jarinya sebab cara inilah yang dianggap paling baik ketika makan. Makan dengan 1 jari itu orang sombong, sementara yang makan dengan 5 jari itu orang rakus yang tak berhenti makan. Dan dia menjilati ke 3 tangannya sehabis makan. 
  15. Tidak bersandar ketika makan. Beliau makan tanpa perlu dingklik dan alas empuk untuk bersandar ketika makan, hanya duduk di lantai dan mulai makan bersama keluarganya. Bersandar pada ketika makan akan mengganggu lambung mencerna masakan dan sanggup membahayakan kesehatan. 
  16. Minum sambil duduk. Beliau pernah memperingatkan ketika ada sobat yang minum sambil berdiri. Minum sambil bangkit sanggup menyebabkan disfungsi pencernaan. 
  17. Akan membagi makanannya dengan orang di sebelah kanan dan kirinya. Beliau akan membagi masakan ke orang yang berada di sebelah kanannya terlebih dahulu, meskipun yang kiri umurnya lebih tua.
  18. Selalu menyebut nama Allah sebelum memulai makan. Menyebut nama Allah (basmalah) sebagai tanda syukur atas rezeki masakan yang diberiNya, atas mulut, pengecap sehingga sanggup mencicipi nikmatnya rezeki masakan tersebut. 
  19. Selalu memuji nama Allah setelah makan. Menyebut nama Allah (hamdalah) sebagai tanda kesyukuran sebab rasa lapar dan hausnya telah hilang. Melibatkan Allah dalam sebelum dan sehabis makan akan mencegah kita makan secara berlebih-lebihan atau menyia-nyiakan masakan (mubazir). 
Abu Hurairah ra berkata "sampai wafatpun Nabi tak pernah merasa kenyang meski hanya dengan roti dan gandum". Padahal Allah telah memperlihatkan kunci perbendaharaan langit dan bumi yang kalau mau dia sanggup mempunyai harta yang berlimpah dan sanggup makan masakan apapun hingga kenyang. Tapi dia lebih menentukan  akhirat dan hidup sangat sederhana di dunia, makan apa adanya serta tidak berlebih-lebihan. "Sesungguhnya termasuk perilaku berlebih-lebihan bila kau memakan segala sesuatu yang kau inginkan." (H.R.Ibnu Majah). Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah menyikapi rezeki masakan yang kita makan setiap hari sebagaimana apa yang dicontohkan Rasulullah? Atau kita termasuk insan yang berlebih-lebihan dan tidak bersyukur? Jawabannya ada pada anda sendiri. Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan?

Sekianlah artikel Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bagaimana Menyikapi Rezeki Makanan? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/bagaimana-menyikapi-rezeki-makanan.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel