Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
Friday, April 17, 2020
Edit
Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
link : Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
Wallahu alam
Anda sekarang membaca artikel Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/tariklah-rezeki-yang-lebih-banyak.html
Judul : Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
Rezeki jangan ditahan-tahan.
- Rezeki asalnya dari Allah dan diberikan pada seorang hamba bukan tanpa maksud. Selain untuk menjaga kelangsungan hidupnya juga supaya rezeki yang diterimanya itu bermanfaat. Rezeki jangan ditahan-tahan, jangan disimpan rapat-rapat, jangan dikuasai sepenuhnya. Tapi berusahalah supaya rezeki itu memberi manfaat. Caranya... belanjakan !!!!
baca : rezeki harus berputar, jangan sekali-kali menahannya.
- Hidup ini singkat dan kita diberi kesempatan menghirup indahnya dunia bukan tanpa maksud tapi untuk menjadi wakil Allah memakmurkan bumi, atau disebut sebagai khalifah. Untuk kepentingan itulah Allah memberi kita nalar pikiran, supaya bisa mencari jalan terbaik memakmurkan bumi ini. Sarana dan prasarana untuk memakmurkannya diberi lewat rezeki kita.
- Makanan. Makanan itu rezeki yang ditumbuhkan Allah lewat buminya yang subur, supaya kita bisa mengambil saripatinya untuk badan kita. Tanpa kuliner kita bakal lemas, tak bisa beraktivitas dan bisa mati.
- Oksigen dan matahari. Oksigen dan matahari yaitu rezeki yang Allah beri supaya kita bisa hidup. Tanpa oksigen kita bakal megap-megap tak bisa bernafas. Tanpa matahari tak ada kehidupan di dunia ini, kita bakal kedinginan dan balasannya tak bisa hidup usang juga.
- Tubuh yang sempurna. Allah menyediakan badan yang sempurna, panca indera yang lengkap, semua itu rezeki supaya kita bisa bergerak dan melaksanakan acara ibadah kepadaNya.
- Akal pikiran. Kita diberi nalar supaya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, kita bisa mencar ilmu mengenali keagungan Allah lewat ciptaanNya, kalau kita tak memakai akal, maka insan jatuh ke lembah yang hina alasannya yaitu tak ubahnya binatang. Akal itu rezeki yang diberi Allah supaya kita bisa menentukan yang terbaik untuk hidup kita. Karena sejatinya tak ada orang yang lahir sebagai pendosa, orang jahat atau hebat maksiat, tapi kebetulan beliau menentukan jalan yang salah sehingga terjerumus dalam dosa dan maksiat. Entah alasannya yaitu pengetahuan belum tiba padanya atau hidayah Allah belum menyentuh hatinya.
- Iman Islam. Memiliki kenikmatan kepercayaan juga yaitu rezeki, tidak semua orang mendapatkannya. Banyak orang di luar sana yang masih tersesat hilang arah, tak tahu tujuan hidupnya, hanya sekedar hidup saja. Bersyukurlah anda dan saya yang telah menemukan cahaya Islam untuk menerangi hidup kita, sehingga hidup ini punya tujuan akhir, yaitu RIDHA ALLAH SWT.
- Uang. Hal ini yang sering disalah artikan oleh orang, bahwa rezeki itu harus selalu berbentuk uang atau punya nominal yang bisa dihitung. Si A rezekinya banyak alasannya yaitu beliau kaya dan uangnya melimpah. Sementara si B dianggap rezekinya sedikit alasannya yaitu uangnya sedikit dan miskin. Padahal rezeki itu banyak bentuknya, hanya saja kita terlalu picik untuk membatasinya hanya pada sekedar uang saja.
Rezeki dalam penguasaan kita.
- Setiap mahluk sudah dijamin rezekinya oleh Allah. Apa yang diberi pada kita itulah rezeki kita. Rezeki antara si A dan si B belum tentu sama, alasannya yaitu rezeki murni hak prerogatif Allah. Manusia wajib berusaha tapi Allah yang menentukan.
- Rezeki kita itulah yang ada dalam penguasaan kita, baik berupa uang maupun harta benda yang kita kumpulkan. Uang itu yaitu alat tukar yang kita pakai untuk membeli kebutuhan kita.
- Bagaimana supaya rezeki yang ada dalam penguasaan kita ini bisa bermanfaat? Tentu saja harus dibelanjakan. Belanjakannya jangan asal belanja, apalagi hingga berlebih-lebihan, menghamburkan uang itu bisa jatuh pada sifat setan yang boros apalagi mubazir. Belanjakan di jalan Allah..
- Berpikirlah menyerupai prinsip ekonomi, sumberdaya yang dikeluarkan harus menarik laba yang minimal sama dengan modal yang dikeluarkan. Kalau lebih kecil atau tak ada laba kan namanya rugi. Supaya sumberdaya itu bisa bermanfaat harus dibelanjakan supaya bisa memberi manfaat. Uang yang bertumpuk di bank tidak memberi manfaat bagi pemiliknya alasannya yaitu sifatnya nganggur, tidak dibelanjakan dan tidak digunakan. Harta yang banyak menghiasi rumah dan jadi pajangan atau koleksi hanya menyenangkan pemilik rumah tapi apakah memberi manfaat bagi orang lain belum tentu.
- Menabung itu juga perlu tapi jangan terlalu pelit, alasannya yaitu uang yang banyak dan harta berlimpah belum menjamin kita bebas dilema apalagi tidak menjamin kita bebas dari siksa neraka.
- Berpikirlah secara sederhana menyerupai konsep kesederhanaan berikut ini :
Untuk menarik rezeki datang, belanjakan dulu rezeki anda !
- Anda punya uang? Silakan pakai untuk mencukupi kebutuhan anda dan keluarga terlebih dahulu. Belanjakan untuk memberi kuliner yang bergizi untuk anak anda, supaya mereka cerdas dan bisa mencar ilmu dengan baik. Merekalah yang akan memimpin masa depan dan membangun kejayaan Islam. Jangan pelit, memberi kuliner ala kadarnya kalau anda bisa memberi kuliner yang lebih baik untuk mereka. Jangan berlebihan alasannya yaitu rakus dan kebanyakan makan akan menciptakan mereka lemah pikiran. SECUKUPNYA, maksudnya sesuai kadar kebutuhan saja, tidak berlebih dan tidak kurang.
- Anda masih punya uang? Setelah kewajiban anda untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga tercukupi, belanjakan untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Sedekah, infak, zakat, bantuan, sumbangan, membuatkan atau apapun namanya yang berkontribusi pada peningkatan hidup orang lain, yang tadinya tidak bisa makan jadi punya makanan, yang tadinya tidak bisa sekolah, jadi bisa sekolah, yang tadinya tak punya pekerjaan jadi bisa bekerja. Atau apapun yang meningkatkan kualitas hidup orang lain, yang tadinya tak tahu agama jadi tahu, yang tadinya hidupnya kacau menjadi lebih baik, yang tadinya jadi kecanduan barang haram dan berbuat maksiat menjadi tobat dan kembali ke jalan yang benar.
- Kembali ke prinsip ekonomi Modal yang keluar = laba yang didapat lebih besar dari modal yang dikeluarkan. Percayakah kalau anda berinfak berapa laba yang anda dapatkan? Bisa hingga 700 kali lipat! Gak main-main alasannya yaitu laba ini yang menjanjikan Pemilik Rezeki pribadi yaitu Allah SWT.
Allah SWT tahu bahwa insan itu tabiatnya pelit dan kikir !
- Allah tahu moral insan yang suka menahan-nahan harta, menahan rezeki yang dikuasainya.
- Jadi bagi anda yang masih suka pelit, maka rezeki akan menjauhi anda. Tak ada yang bisa kaya dengan menahan harta. Lihat konsep kesederhanaan di atas.. ORANG KAYA BUKANLAH ORANG YANG SUKA MENGUMPULKAN HARTA TAPI ORANG YANG SUKA MEMBAGIKAN HARTA. Karena hanya orang yang merasa "lebih" yang mau berbagi. Sementara orang pelit enggan membuatkan alasannya yaitu selalu merasa "kurang".
- Jangan menahan harta dan uang apalagi ditumpuk-tumpuk hingga banyak. Harta itu tak menjamin keselamatan kita di dunia apalagi di alam abadi nanti. Bahkan kalau Allah berkehendak dalam sekejap Dia bisa mengambil semua harta dan uang banyak milik kita itu.
- Berbagi rezeki bisa menarik rezeki tiba pada kita dengan jumlah yang jauh lebih banyak lewat doa orang yang kita bantu, lewat sedekah yang dirasakan lebih banyak orang, lewat rezeki yang bertransformasi memberi banyak kebaikan baik bagi pemiliknya maupun bagi orang lain di sekitarnya.
KITA LAHIR TELANJANG BULAT, TAK BAWA APA-APA.. KITA MATIPUN TAK BAWA APA-APA, HANYA DITEMANI DENGAN KAIN KAFAN YANG MURAH DAN TAK BERMODEL.. CELAKALAH JIKA SELAMA HIDUP KITA HANYA JADI PENUMPUK HARTA, YANG AKAN KITA PERTANGGUNG JAWABKAN DI AKHIRAT SANA...
Wallahu alam
Demikianlah Artikel Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya.
Sekianlah artikel Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tariklah Rezeki Yang Lebih Banyak Dengan Membelanjakannya. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/tariklah-rezeki-yang-lebih-banyak.html