Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?

Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?
link : Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?

Baca juga


Related

Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?

Rezeki dan ujian...

  • Banyak orang yang maunya hanya sanggup rezeki dari Allah tapi ogah sanggup cobaan ataupun ujian yang berat dariNya. Adalah watak insan yang suka hidup nyaman dan mudah. Karena itu mereka berlomba mengejar rezeki Allah SWT di dunia ini sebab segala sesuatu yang terkait dengan rezeki niscaya menyenangkan. Dan kalo kita udah berurusan dengan cobaan ataupun ujian niscaya gak enak, jadinya pada gak mau. Kalo mau milih sih pengennya hidup bahagia terus, sanggup rezeki yang banyak terus, yang namanya cobaan dan ujian mending jauh-jauh deh..

  • Tapi hidup ini dipergilirkan, gak selamanya kita di atas. Pesan moralnya udah jelas, sebab kalo kita terus menerus di atas, susah kita ngerasain gimana menderitanya mereka yang hidup di bawah. Akibatnya penyakit setan ibarat kesombongan dan keangkuhan bakalan hinggap dan menguasai jiwa kita. Kenapa kita diwajibkan berlapar-lapar dikala puasa Ramadhan? Agar jiwa kita yang biasanya sombong sebab berlimpah dan cukup makan, bisa berempati dengan mereka yang gak punya cukup makanan, bisa mengontrol nafsu yang selalu pengen makan serakus-rakusnya..
  • Jadi ujian itu kudu ada. Biar Allah tahu apa kita sanggup menghadapi ujiannya dengan sabar sehingga layak buat naik tingkat, naik derajat bahkan layak mendapatkan ridhaNya? Anak sekolah aja yang pengen naik kelas kudu ujian dulu..kan? (baca : 4 alasan mengapa ujian itu rezeki bagi orang beriman).

Kisah pembelajaran dari Nabiyullah Ayyub as.

  • Salah seorang nabi yang mendapatkan ujian yang berat ialah Nabiyullah Ayyub as. Bagaimana tidak. Beliau ini awalnya ialah orang yang diberi nikmat, diberi rezeki yang banyak dari Allah SWT. Rezeki kekayaan yang melimpah, rezeki keluarga sakinah yang tentram dan tenang serta rezeki dikuatkan hati dengan kecintaan akan ibadah pada Allah SWT. Komplit betul dia ini.. Udah lah kaya, keluarganya sakinah, suka ibadah pula..
  • Beliau dianugerahi anak gadis yang rupawan sebanyak 9 orang. Selain anggun anak gadisnya semua solehah, taat pada orang tua. Isterinya pun gak kalah taat dan solehahnya. 
  • Perniagaan dia selalu menghasilkan untung besar, lahan pertaniannya yang luas tak pernah tak memberi hasil yang memuaskan. Itulah nikmat dan rezeki yang begitu besar dari Allah untuk nabi agung ini.
  • Tapi ternyata kesenangan dan rezeki berlimpah itu terhenti hanya sebab dia diuji oleh Allah dengan penyakit kulit yang sangat berbahaya dan menular. Satu persatu puterinya yang 9 orang itu meninggal sebab tertular penyakit ayahnya dan menciptakan hidupya tinggal berdua isteri tercintanya. Hartanya habis digunakan berobat dan sebab orang kampung tak tahan dengan kondisinyaserta takut tertular penyakit, kesannya dia diusir dari kampung dan harus mengasingkan diri di kawasan lain.. 
  • Karena sakit yang dideritanya dia tak bisa lagi mencari nafkah sehingga isterinya lah yang harus membanting tulang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Apakah dia pribadi down, memaki dan memprotes, kalo perlu post power syndrome? (maklum pernah kaya)..

Apa yang dilakukan Nabiyullah Ayyub as dengan ujiannya?

(1) Sabar.
  • Jika kita berada di posisi beliau, niscaya udah kewalahan, mengeluh, menderita, mengutuk-ngutuk nasib, bahkan berprasangka pada orang lain atau pada Allah SWT atas kondisinya.
  • Tapi yang dilakukan oleh Nabiyullah Ayyub as, ialah sabar. Menerima ketentuan Allah padanya. Seburuk apapun kondisinya diterima dengan nrimo sebagai pertolongan Allah SWT padanya.. Beliau sangat paham bahwa Allah tak akan memberi ujian di luar kesanggupan seorang hamba, dan bahwa di balik setiap ujian ada pembelajaran dan peningkatan kualitas sebagai hamba yang jauh lebih besar dari nilai ujiannya.

(2) Tak pernah lepas zikir.
  • Fisiknya sama sekali gak ada menariknya untuk dilihat. Penyakit kulit yang ganas telah menggerogoti tubuhnya, melenyapkan parasnya yang tampan, menghilangkan perawakan tegap dan gagah, tapi yang tersisa dimilikinya ialah hati yang tak pernah lelah mengingat Allah dan pengecap yang selalu berair oleh zikir.
  • Mengapa hidup susah kok malah zikir? Karena dia tahu bahwa penyakit datangnya dari Allah dan Allah juga dewa mencabutnya. Beliau ingin menyampaikan bahwa ujian tak bisa mengalahkannya, justru beliaulah yang mengalahkan ujian tersebut.

(3) Merasa aib pada Allah.
  • Kebanyakan kita kalo mendapatkan ujian bukannya aib pada Allah malah mencak-mencak dan protes, "kok mesti saya ya Allah?". Nabiyullah Ayyub as tidak begitu. Setiap kali isterinya meminta dia biar berdoa memohon dilenyapkan penyakit kulitnya itu, dia mengatakan, " Aku aib pada Allah, saya sudah diberi nikmat dan rezeki yang banyak  selama 70 tahun dan gres diberi sakit selama 7 tahun." Beliau merasa masih lebih banyak nikmat yang pernah diterimanya dibanding ujian yang harus dihadapinya sekarang. Beliau merasa aib buat minta..beliau menerima..

(4) Bersandar hanya pada Allah.
  • Kondisi penyakit yang terus memburuk tak menciptakan dia kehilangan arah. Malah makin mendekatkan diri pada Allah. Saat penyakitnya semakin parah, kesannya dia menengadahkan tangan memohon fasilitas menghadapi penyakitnya. Beliau tahu niscaya bahwa Allah yang mendatangkan penyakit maka Allah juga yang menurunkan obatnya.

  • Akhirya pertolongan Allah betul-betul datang, dia disembuhkan dari penyakitnya, isterinya kembali hamil dan sanggup lagi 9 anak gadis yang anggun dan salehah, serta kebun-kebun yang kembali menghasilkan, perniagaan yang berhasil serta ketaatan yang luar biasa pada Allah. Ujian telah menguatkan dia dan menyebabkan dia lebih mengandalkan Alah dalam segala hal.
Jangan pernah galau dikala ujian datang. Karena ujian itu tak tinggal selamanya, ada kesannya dan di selesai ujian itu kita akan dinyatakan lulus atau tidak lulus.. Tinggal ada pilih yang mana !

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah?

Sekianlah artikel Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bagaimana Nabiyullah Ayyub Menghadapi Ujian Dari Allah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/bagaimana-nabiyullah-ayyub-menghadapi.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel