Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki

Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki
link : Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki

Baca juga


Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki

SEMUA BERAKHIR SAMA  

Hidup ini semua akan berakhir sama, lahir menjalani hidup di bumi kemudian mati untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Hari Perhitungan kelak. Awal kehidupan dimulai dengan proses pengenalan, berguru dan mencari jati diri. Kemudian berjuang mencari rezekiNyadengan segala macam ikhtiar. Coba perhatikan apa yang kita lakukan di dunia ini? Umumnya kita sekolah sampe capek, menghias diri sampe puas, mengejar jabatan bahkan ada yang dengan menghalalkan segala macam cara, membangun rumah besar, menumpuk banyak uang dan lain sebagainya. 
Tapi apa makna dari semua itu?


PENDIDIKAN TINGGI BUKAN JAMINAN
Biasanya di usia 40-an tahun kita semua sudah selesai menempuh pendidikan, beberapa sudah bekerja, beberapa berada di puncak karier, beberapa susah sukses, ada juga yang masih melanjutkan pendidikan. Pendidikan itu penting tapi tidak menjamin seseorang bisa kaya dengan gelar tinggi yang dimilikinya. Bahkan ada beberapa tokoh dunia yang drop out dari sekolah menyerupai pentolan Microsoft Bill Gates ataupun Boss Facebook Mark Zuckenberg justru meraih kejayaan dengan pendidikan yang gak rampung sepenuhnya.
Fenomena yang kita lihat yaitu tingkat rezekinya gak ditentukan oleh tinggi rendahnya pendidkan. Malah ada beberapa orang yang pendidikannya "hanya" sebatas sekolah menengah tapi jauh lebih sukses, lebih banyak duit, lebih banyak rezeki dari orang yang gelarnya banyak. 
(baca : 3 fakta mengejutkan orang kaya Indonesia)
Karena bukan pendidikan yang mendatangkan rezeki, tapi Allah. Pendidikan hanyalah salah satu ikhtiar insan untuk mendapat rezeki yang lebih baik dengan ilmunya. Dua ayat di bawah ini menjelaskannya :
Surah Hudd ayat 6, Allah menjelaskan diriNya sebagai Penanggung Rezeki semua mahluk, bukan hanya insan tapi ulat, burung, bahkan para mikroorganisme yang tak terlihat mata.



Di Surah Fathir ayat 3 Allah menjelaskan kalo diriNya yaitu Pemberi Rezeki dari Langit. Kaprikornus insan harusnya bersyukur dan bukannya berpaling. Manusia harusnya lebih cerdas untuk memahami bahwa ada kuasa Allah dibalik setiap rezekinya. Bukan semata-mata hanya alasannya yaitu kecerdasannya yang terbatas kemudian bisa mengklaim semua rezeki itu alasannya yaitu kemampuannya.



Bukannya saya menganggap kalo pendidikan itu gak penting. Sayapun masih sekolah lagi..hehe..tapi janganlah pendidikan itu dijadikan alasan utama untuk sanggup rezeki. Itu kurang sempurna "Ah ntar klo saya udah S3 niscaya rezekiku jauh lebih bagus dari S1." Bisa jadi, tapi belum tentu juga ! Karena semua itu bagaimana kita berproses dan bagaimana takdir Allah nantinya. 
(baca : berkah di usia 40)

WAJAH RUPAWAN TAK MENJAMIN
Menginjak usia 50-an tahun biasanya kulit udah mulai mengendor, rambut mulai beruban bahkan beberapa diantaranya mulai rontok dan botak beberapa penyakit degeneratif udah mulai membayangi. Kolesterol, diabetes, hipertensi, asam urat bahkan tanda-tanda katarak.
Yang dulunya bagus dan gagah kini penampakannya sama yaitu sama-sama keriput. Polesan make up dan perawatan salon tak bisa menutupi tanda-tanda penuaan. Janganlah berbangga dengan kondisi fisik alasannya yaitu itu gak jadi jaminan rezeki yang lebih baik. Meski sebagian orang beranggapan bahwa yang tampan dan bagus itu lebih simpel sanggup kerja, tapi rezeki datangnya bukan dari hasil bekerja. Banyak faktor yang mendatangkan rezeki dalam hidup seseorang.
Jadi jangan terlalu besar hati dengan penampakan alasannya yaitu itu hanya "casing" belaka. Rezeki si bagus dan si tampan gak ada beda dengan yang si buruk rupa. Rezeki gak ada kaitannya dengan penampilan fisik. Toh lahir pun kita gak bisa milih pengen lahir dengan wajah bagus ato jelek, emang udah dikasi prototipe dari sononya. Lahir juga sudah bawa rezeki masing-masing...
(baca : meraih rezeki diumur 50)

JABATAN ITU BUKAN APA-APA
Semua orang ingin jadi "sesuatu" yang bisa beliau banggakan. Karena itu lumrah jikalau seseorang terus mengejar posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bagi yang pejabat rendahan tingkat desa pengen juga mencicipi menjadi pejabat tinggi level kecamatan bahkan level nasional.
Akhirnya semua sibuk mengejar posisi, saling menjatuhkan dan kampanye hitam pun dilakukan..demi mengejar rezeki menjadi pejabat. Tapi takdir Allah kadang berkata lain, perjuangan keras dan praktek menghalalkan segala macam cara belum tentu mendudukkan kita di dingklik yang didambakan..
(baca : mengapa negara kita tak maju-maju?)
Kalopun rezeki kedudukan itu kita dapatkan toh itu ada masa berlakunya. Suatu ketika kitapun bakal pensiun. Di usia 60-an tahun kita yang dulunya punya jabatan tinggi hanyalah pensiunan biasa yang sudah kehilangan taringnya. 
Jabatan itu bukan apa-apa jikalau dikala menjabat kita tak memberi manfaat pada orang yang kita pimpin. Justrujabatan itu jadi bumerang di alam abadi jikalau kita menyalahgunakannya. Bisa jadi lolos dari pengadilan dunia dengan muslihat tapi yakinlah tak akan lolos dari pengadilan Allah. Bijaksanalah dikala berada di atas. 

RUMAH BESAR TAK ADA GUNA
Ketika umur semakin beranjak senja dan Allah memberkahi kita hingga usia 70-an tahun, maka mulailah terasa keterbatasan fisik mendera. Sendi-sendi sudah mulai berderak dikala digerakkan, lutut mulai rapuh, bahkan postur bisa jadi makin bungkuk. Rumah besar tiga lantai yang tadinya dibangun dikala masih muda dan masih berpengaruh cari uang kini tak ada guna. Karena kaki yang mulai bau tanah ini tak sanggup lagi untuk naik di lantai dua apalagi lantai 3?
Lalu tak bolehkah membangun rumah besar? Tentu saja boleh, semua itu hak setiap orang. Tapi rumah yang terbaik yaitu rumah yang mendatangkan rezeki bagi pemiliknya. Terlepas dari ukurannya.
Rezeki yaitu apa yang kita manfaatkan. Jika rumah besar tidak bisa kita maksimalkan fungsinya artinya rumah besar itu bisa jadi bukan rezeki kita lagi.

UANG JADI TAK BERMAKNA
Ketika memasuki usia 80-an tahun uang banyak sudah tak bermakna. Tak lagi berkhasiat membeli rendang yang yummy alasannya yaitu takutkolesterol bakal naik, tak bisa lagi membeli steik di restoran bintang lima alasannya yaitu takut darah tinggi dan asam urat kumat. Tak bisa lagi mencicipi kenikmatan masakan enak alasannya yaitu pengecap udah kehilangan rasa.
Kamu pun sudah membatasi traveling ke tempat-tempat indah alasannya yaitu kondisi fisik yang makin melemah, badan yang simpel letih dan mata yang mulai kabur tak bisa lagi menikmati keindahan tempat-tempat eksotis di dunia. Kaprikornus uang yang selama muda kau kejar mati-matian tak lagi jadi rezekimu alasannya yaitu tak bisa kau gunakan semaksimal mungkin. Bisa jadi uang itu hanya kau pakai untuk membeli obat dan membayar pelayanan kesehatan untuk mengobati penyakitmu?
(baca : apakah uang itu rezeki atau setan?)

KALA OTAK CERDAS PUN JADI PIKUN
Di usia 90-an, otak cerdas pun bakal pikun. Kaprikornus jangan terlalu berbangga dengan kepintaran alasannya yaitu kepintaran itu akan hilang suatu dikala nanti. Pikun berarti menurunnya kemampuan otak alasannya yaitu faktor usia. Apa tunggu pikun dulu gres mau bermanfaat?

SAAT AJALMU TIBA...." KAYA DAN MISKIN SAMA"  kau hanya akan menggunakan kain kafan dan tikar. plus dimasukkan kedalam tanah yang ukurannya sama, orang-orang akan menangisi kau kemudian melupakanmu alasannya yaitu mereka sendiri banyak masalah. 
Oleh alasannya yaitu itu,  semasa hidup jangan terlalu tinggi hati atas apa yg kita MILIKI, alasannya yaitu kita akan berakhir SAMA, JANGAN Terlalu Keras mencari REZEKI / HARTA, alasannya yaitu PADA alhasil kau tak mempunyai APA-APA...JADI NIKMATI SAJA HIDUP INI BERSAMA ORANG-ORANG TERCINTA dan teruslah berbuat baik, perbaiki ibadah dan bagi rezeki yang diberi Allah padamu.......
Wallahu alam


Demikianlah Artikel Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki

Sekianlah artikel Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jangan Ngoyo Mengejar Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/03/jangan-ngoyo-mengejar-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel