Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya

Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Agama, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya
link : Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya

Baca juga


Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya

Pengertian Iman Kepada Hari Akhir - Sebagai seorang muslim kita wajib beriman bahwa akan ada hari simpulan atau hari kiamat, yaitu dikala binasahnya alam semesta, sebagai permulaan alam darul abadi yang telah dijanjikan niscaya datangnya. Hari simpulan zaman ialah hari dibangkitkannya semua insan dari kubur, kemudian mereka dihisab, dihitung amal dan tindak lakumu semasa hidup, segala perbuatan baik dibalas dengan baik dan jahat dibalas dengan siksa sesuai dengan amalnya.

 Sebagai seorang muslim kita wajib beriman bahwa akan ada hari simpulan atau hari simpulan zaman Pengertian Iman Kepada Hari Akhir dan Hikmahnya

Dinamakan hari darul abadi alasannya hari itu hari penghabisan, yakni penghabisan hari yang ditunggu, dinanti oleh para manusia. Tak ada kesudahan dan tidak ada ujung hari lagi di dunia ini, alasannya hidup darul abadi ialah lanjutan dari hidup di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an hari kebangkitan terkadang diberi nama lain sebagai berikut:

1. Yaumul Qiyamah (hari kiamat)
2. Yaumuddin (hari perhitungan)
3. Yaumul Hisab (hari perhitungan)
4. Yaumul Zalzalah (hari kegoncangan)
5. Yaumul Nusyur (hari kebangkitan atau dihalau)
6. Yaumul Ba'tsi (hari pembangkitan)
7. Yaumul Jaza' (hari balasan)
8. Yaumul Fashl (hari keputusan)
9. Yaumul Khulud (hari kekal)
10. Yaumul Wa'id (hari ancaman)
11. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

Dan masih banyak lagi nama-nama itu dalam Al-Qur'an. Untuk Iman kepada hari simpulan ini diharapkan dalil-dalil, baik itu dalil aqli maupun dalil naqli. Suatu fakta yang sulit dibantah, bahwa kita sudah menyaksikan, insan ini sudah ada 3 alam yang dialaminya. Tiada seorangpun bisa mengelak dari qodrat itu, sekalipun ia seorang raja yang sangat berkuasa atau pun orang yang sangat kaya. Tiga alam yang sanggup kita saksikan ialah:
  1. Alam kandungan selama 9 bulan.
  2. Alam syahadah (dunia) selama hidup yang relatif sama lokasi yang disandangnya yaitu antara 1- 100 tahun.
  3. Alam kubur selama hayat habis hingga simpulan zaman tiba.
Fase pertama sungguh singkat, disusul agak sementara dan alam ketiga agak lama. Berapa ratus ribu kurun (juta tahun) kita berada di alam kubur kelak. Kita belum mencicipi di alam kubur, akan tetapi tiap dikala kita antarkan teman, saudara atau keluarga kita ke alam kubur itu.

Dengan fakta itu logika sehat kita tentunya sanggup memahami, hati nurani kita bisa merasa, otak kita bisa membayangkan alam kubur itu. Di alam Barzah ini orang yang meninggal dunia akan mendapatkan azab atau nikmat kubur sesuai dengan amal perbuatan didunia.

Pertanyaan Kubur

Apabila insan telah pindah ke kubur, maka datanglah kepadanya dua Malaikat, yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang menanyakan kepada si mayit:
  • Siapakah Tuhanmu ?
  • Apakah agamamu?
  • Siapakah orang yang diutus kepadamu?
  • Apakah kitabmu?
Maka bila orang itu mu'min, dapatlah ia menjawab dengan lancar, tetapi kalau orang itu kafir maka bingunglah ia dan tidak sanggup menjawab. Kemudian orang yang mukmin tadi mendapatkan kenikmatan di dalam kuburnya hingga pada hari kiamat. Sebaliknya orang yang kafir mendapatkan azab dan kesusahan hingga hari kiamat. Demikian telah diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad Saw yang artinya sebagai berikut:

"Bahwa apabila seseorang telah diletakkan di dalam kuburnya. maka datanglah dua orang malaikat, kemudian mendudukkannya, keduanya bertanya : "Siapakah yang engkau sembah ?" Apabila ia mukmin maka ia akan menjawab: "Aku menyembah Allah." Dan selanjutnya bertanya: "Siapakah Nabimu "Terus dijawab : "Nabiku ialah Nabi Muhammad Saw " Maka kepadanya dikatakan lihatlah tempatmu di neraka telah diganti oleh Allah dengan daerah di surga. Lalu ia melihat dua daerah itu sekaligus.  Orang munafik dan orang kafir, ketika ditanyakan menyerupai tersebut di atas, mereka menjawab: "Aku tidak tahu, saya hanya menyampaikan sebagaimana orang lain mengatakannya. Lalu orang ini dipukul dengan besi sehingga berteriak-teriak yang suaranya terdengar oleh makhluk yang ada di sekelilingnya selain dari jin dan manusia." (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar Lengkap dengan Hikmahnya

Mahsyar dan Hisab

Setelah insan mati, nanti akan dibangkitkan di padang mahsyar dengan tiupan sangkakala malaikat Israfil. Mahsyar ialah daerah Terkumpulnya insan yang dibangkitkan dari kubur untuk berhenti
dan mendapatkan hisab. Di situ akan tampak semua apa yang telah diperbuat oleh tiap-tiap manusia, meskipun pekerjaan yang kecil. Di sanalah akan dihisab (dihitung) berapa amal kita yang telah dilakukan. Barang siapa kebaikannya lebih berat dari pada kejahatannya, maka ia akan mendapatkan kitabnya dengan tangan kanan, dan ia akan hidup dengan kehidupan yang senang. Dan barangsiapa kejahatannya lebih berat dari pada kebaikannya, maka ia akan mendapatkan kitabnya dengan tangan kiri, dan ia akan masuk ke dalam neraka.

Golongan pertama yang akan di hisab ialah para Ulama dan para pejuang Islam. Dan permulaan soal yang dihisab ialah perihal shalat. sebagaimana sabda Nabi saw. :

Artinya : "Permulaan masalah yang dihisab dari seseorang hamba Allah pada hari simpulan zaman ialah shalat" (HR At-Turmudzi)

Dan permulaan apa yang diputuskan dalam pengadilan Allah ialah soal darah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut :

Artinya: "Permulaun masalah yang diselesaikan antara manusia, urusan darah (pembunuhan)." (HR An-Naza'i)

Shirath (Jembatan)

Shirath yaitu jembatan yang terletak di atas neraka, dan semua orang akan melalui jembatan ini. Maka orang yang mukmin yang taat dapatlah ia melalui jembatan itu dengan selamat. Adapun orang kafir dan orang munafik serta mukmin tetapi banyak maksiatnya tentulah mereka itu jatuh ke dalamnya. Tetapi bagi mukmin yang bermaksiat lamanya dalam neraka itu ialah berdasarkan banyaknya dosa yang dilakukannya, kemudian pada saatnya ia akan masuk nirwana juga. Sedang orang kafir akan tetap di neraka selama-lamanya.

Surga dan Neraka

Surga ialah daerah kesenangan dan kenikmatan, di dalamnya ada semua barang yang menyenangkan hati, yang tiada mengecewakan. Dan barangsiapa yang masuk ke dalamnya, akan abadi selama-lama nya. Adapun neraka ialah gedung azab, gedung kesusahan dan kesakitan. Di dalamnya majemuk siksa, menyerupai api yang panasnya luar biasa, binatang-binatang yang buas dan menerkam. Neraka ialah daerah Allah menyiksa orang-orang yang durhaka, sedang orang yang masuk di dalamnya ada yang abadi dan ada yang sementara dan akan keluar sehabis cukup menjalani siksa. Orang-orang yang abadi di neraka ialah orang-orang yang kafir dan orang-orang musyrik, sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab, dan orang-orang musyrik, akan ditempatkan di dalam neraka jahanam, mereka abadi di dalamnya. Mereka itu ialah seburuk-buruk makhluk." (QS Al-Bayyinah: 6)

Orang-orang yang tidak abadi di dalam neraka ialah orang mukmin yang bermaksiat, mereka akan keluar dari neraka sehabis cukup menjalani siksanya. Surga dan neraka ialah hak yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur'an yang kita wajib mengimaninya, dan setiap orang tidak terlepas salah satu dari dua daerah itu. Karena nirwana dan neraka ialah daerah kembalinya makhluk, baik insan atau jin.

Surga ada tujuh macam yaitu:

  1. Surga Firdaus
  2. Surga Ma'wa
  3. Surga Khuldi
  4. Surga Na'im
  5. Surga Adnin
  6. Surga Darussalam
  7. Surga Darul Jahal

Neraka ada tujuh macam pula, yaitu :

  1. Neraka Jahannam
  2. Neraka Lazha'
  3. Neraka Huthamah
  4. Neraka Sa'ir
  5. Neraka Saqar.
  6. Neraka Jahim
  7. Neraka Hawiyah

Hikmah Iman Kepada Hari Akhir

Ada beberapa pesan tersirat perihal Iman kepada hari Akhir yang sanggup kita petik diantaranya yaitu:

1. Dapat Mengimbangi Usaha Dunia dan Akhirat.

Karena seorang yang beriman senantiasa menghendaki kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:

Artinya: "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Al Baqarah : 201)

2. Harapan Memperoleh Keadilan Yang Hakiki

Keadilan di dunia ialah keadilan semu, keadilan yang tidak sebenarnya. Banyak orang yang benar masuk penjara, dan tidak sedikit orang yang jahat dan penuh kesalahan, tetapi bebas dari hukuman. Itulah diantara citra keadilan di dunia. Dengan adanya kehidupan di darul abadi nanti semua orang akan mempertanggung jawabkan amal perbuatannya. Orang yang teraniaya akan melihat bahwa orang yang menzhaliminya tidak akan terlepas dari pengadilan Tuhan di darul abadi kelak. Firman Allah dalam Surat At-Tin ayat 8:

Artinya: "Bukankah Allah, hakim yang paling adil." (QS At-Tin 8)

3. Mencegah Orang Berbuat Maksiat

Di hadapan Allah SWT tidak seorang pun yang sanggup terlepas dari kewajiban mempertanggung jawabkan amal perbuatannya, maka ia akan menjauhkan diri dari perbuatan yang jelek dan cenderung untuk memperbanyak kebajikan. Firman Allah dalam surat Al-Qoriah ayat 6-9:

Artinya: "Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya, maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempatnya ialah neraka Hawiyah." (QS Al-Qoriah : 6-9)

Baca juga: Kumpulan Doa Sehari-hari Lengkap Dalam Bahasa Arab Latin dan Artinya

Demikianlah mengenai pengertian Iman kepada hari simpulan dan pesan tersirat beriman kepada hari akhir. Semoga apa yang sudah diuraikan diatas bisa bermanfaat.


Demikianlah Artikel Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya

Sekianlah artikel Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengertian Kepercayaan Kepada Hari Simpulan Dan Hikmahnya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2019/11/pengertian-kepercayaan-kepada-hari.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel