Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah

Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah
link : Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah

Baca juga


Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah

Ibadah yang baik ialah ibadah yang dibangun atas rasa semangat dan merasa butuh.
Bukan acara sesaat yang dilakukan dengan terpaksa, sekedar menggugurkan kewajiban.
Ibadah bukanlah kegiatan pengisi waktu yang hanya dilakukan dengan baik ketika mempunyai semangat.
Apalagi yang melaksanakan ibadah hanya kalau sempat.
Orang yang melaksanakan ibadah hanya kalau sempat, hanya kalau ada semangat, sekedar hanya ingin menggugurkan ibadah, inilah yang disebut ibadah yang lemah.


Apa arti kata menjaga ?

Menjaga berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah :
  • menunggui (supaya selamat dan tidak ada gangguan). Dalam konteks ibadah tentu saja menjaga ibadah semoga selamat dunia akhirat. Inilah rezeki yang paling berharga, keselamatan. Keselamatan selama hidup di dunia yang fana ini dan yang paling penting keselamatan di Hari Penentuan kelak.
  • mengiringi untuk melindungi dari bahaya; mengawal. Dalam konteks ibadah mengiringi kehidupan sehari-hari dengan ibadah dan amal saleh. Ibadah dan amal saleh itulah yang jadi pelindung kita dari bahaya. Karena orang yang doyan bederma saleh dicintai Allah dan dimudahkan rezeki serta hidupnya.
  • mengasuh (mengawasi). Menjaga ibadah kita semoga terus tumbuh dalam diri, memperlihatkan kebaikan yang banyak bagi diri serta memperlihatkan manfaat bagi orang lain.
  • mengawasi sesuatu supaya tidak mendatangkan bahaya, mencegah (bahaya, kesukaran, kerugian). Mengawasi ibadah kita dengan kesadaran sendiri semoga sanggup dilaksanakan sempurna waktu, tidak lupa menyempurnakannya, tahu dan paham rukun-rukunnya, supaya ibadah membawa keselamatan dan menjauhkan dosa, maksiat dan kemudharatan dari diri seseorang.
  • mempertahankan keselamatan (orang, barang dan sebagainya). Jika kita sudah terbiasa beribadah dengan baik dan terus berusaha menyempurnakannya, kemudian mempertahankannya semoga sanggup senantiasa lebih baik dari sebelumnya.
  • mengusahakan /mengikhtiarkan / mengurus supaya sesuatu berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Tujuan semua muslim ialah hidup senang di dunia dan di alam abadi masuk nirwana bukan? Apa yang sanggup menciptakan kita mencapai tujuan itu? Menyempurnakan ibadah dan menjaganya semoga tetap konsisten.
  • memelihara / merawat semoga tetap dalam kondisi prima. Memelihara ibadah semoga sesuai apa yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah. Menjauhi apa yang dihentikan dan dibenci oleh Allah termasuk juga dalam hal ini.

Apa yang harus dijaga supaya rezeki berberkah?

Tentu saja menjaga kebaikan.
Menjaga ibadah. Anda tentu sudah paham apa arti kata "menjaga" mirip di atas bukan?

Imam Nawawi Rahimahullah pernah mengingatkan,
" Untuk menjaga kebaikan, seseorang kalau terbiasa mengerjakan kebaikan maka sepatutnya mengekalkannya (menjaganya)."
Apa kata Allah wacana hal ini?
"Dan janganlah kau mirip seorang wanita yang menguraikan benangnya yang telah dipintal dengan berpengaruh menjadi cerai berai kembali." (Q.S. An Nahl : 92).

Ayat ini menegaskan konsistensi pada apa yang telah diperbuat dan menghindari perbuatan yang sia-sia dan terkesan mundur ke belakang. Misalnya kalau sudah terbiasa mengerjakan hal-hal yang sunat mirip shalat sunat untuk mengiringi shalat wajib maka hendaklah dijaga, jangan hingga meninggalkan atau melupakannya.
Jika terbiasa shalat dhuha di awal hari dan shalat tahajud di sepertiga malam, dawamkan, kekalkan dan lakukan terus. Segala ibadah dan kebaikan yang terbiasa dilakukan hendaknya juga dijaga.
Ada orang yang terbiasa bersedekah setiap hari meski cuma 2.000 perak. Ada orang yang terbiasa memberi makan orang lain di hari Jumat. Ada yang terbiasa membagi-bagikan takjil cuma-cuma ketika ramadhan tiba. Semua itu kebiasaan baik yang harus terus menerus dijaga.
Termasuk juga menulis blog ini he he he.... (dalam sehari usahakan menulis minimal satu artikel yang diniatkan Insya Allah bermanfaat, setidaknya bagi penulis sendiri).

Rasulullah SAW mengibaratkan orang yang sudah terbiasa berbuat kebaikan kemudian meninggalkannya dianggap membenci kebaikan yang dulu dilakukannya. 
Karena mundur sehabis maju ialah lebih buruk daripada tidak maju sama sekali.
Andaikata anda belum mulai melaksanakan ibadah, belum mulai melaksanakan kebaikan tentulah itu lebih ringan dibandingkan telah mulai melaksanakan kemudian meninggalkannya.
Ini sabda beliau. "Ya Abdullah (bin Amru bin Al Ash), janganlah engkau mirip si Fulan, dahulu ia shalat malam, kemudian ia tidak mengerjakannya lagi."

Ya.. ibadah sunat memang tidak wajib untuk dikerjakan dan seseorang tidak dicela kalau tidak mengerjakannya. Tapi kalau seseorang sudah terbiasa melakukannya itu ialah suatu kemajuan baginya. Begitu dia menghentikan kebaikan tersebut entah alasannya ialah kesibukan atau menganggap enteng alasannya ialah toh hanya ibadah sunat, itulah yang menjadikan dia dicela, alasannya ialah dia berada dalam kemunduran.

Mengapa menjaga ibadah dan menjaga kebaikan menciptakan rezeki berberkah?

Kita hidup di dunia mencari rezeki, tujuannya agar hidup berberkah, bermanfaat, dipermudah oleh Allah SWT.
Kalau kita senantiasa menjaga ibadah, itu sanggup mendekatkan diri padaNya, pada Zat yang Maha Pemurah, Pada Tuhan Pembagi Rezeki yang Adil. (baca : 10 cara memantaskan diri untuk mendapat rezeki)
Kalau kita menjaga kebaikan maka semua insan dan mahluk lainnya akan menyukai kita, kita menjadi rahmatan lil alamin, yang bahkan malaikat pun mendoakan kita. (baca : mengapa orang baik rezekinya juga baik?)
Kemunduran dalam ibadah menciptakan kita dicela oleh Allah dan RasulNya.
Bagaimana Allah mau memperlihatkan kita rezeki kalau kita termasuk mahluk yang dicela Allah dan RasulNya? (baca : ciri-ciri orang yang susah rezekinya)
Coba pikir baik-baik.
Allah memberi kita rezeki dan kita berharap semoga rezeki ditambah tapi tingkah kita malah menjauhkan diri dariNya??? Logikanya di mana? (baca : jangan sekali-kali mengkufuri rezeki)
Allah menganugerahkan kita rezeki yang banyak tapi rezeki itu hanya dinikmati sendiri, tidak menebarkan kebaikan melalui rezeki itu dan berharap Allah terus menambahkan rezeki kita. Pantaskah kita????

Hanya anda sendiri yang sanggup menjawabnya.
Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah

Sekianlah artikel Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jagalah Ini, Insya Allah Rezeki Anda Berberkah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/08/jagalah-ini-insya-allah-rezeki-anda.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel