Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?

Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?
link : Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?

Baca juga


Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?

Apakah harta itu?

  • Kita sering beranggapan bahwa rezeki itu sama dengan harta benda. Rezeki yang diberi Allah berupa uang yang kemudian dibelikan harta benda. Padahal rezeki itu luas, bukan hanya berupa uang dan harta benda. Kembali ke soal harta, sebagai salah satu jenis rezeki dari Allah. Islam berbicara banyak perihal harta. Surah-surah Al Alquran baik yang turun di Mekkah maupun di Madinah banyak menyinggung perihal harta dan pengelolaannya. 

  • Kita sering beranggapan bahwa rezeki itu sama dengan harta benda Bagaimana Islam Memandang Rezeki dan Harta?
  • Dalam Al Alquran disebutkan bahwa harta yang ada pada insan sejatinya yakni :

1) Anugerah dari Allah yang harus disyukuri

A. Surah Luqman ayat 20.
  • Perhatikan firman Allah di Surah Luqman ayat 20 berikut ini :
Tidakkah kau memperhatikan bahwa Allah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang di bumi untuk (kepentigan)mu dan menyempurnakan nikmatNya untukmu lahir dan bathin. Tapi diantara insan ada yang membantah perihal (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.
  • Dari ayat tersebut di atas terperinci sekali Allah mengingatkan hamba-hambanya perihal nikmat-nikmatnya, termasuk dalam hal ini rezeki yang diberi padanya, mengajak mereka untuk bersyukur. Memperingatkan mereka untuk melihat semua nikmat itu dan tidak melupakan nikmat-nikmat tersebut.

B. Surah Ibrahim ayat 32-34
  • Nikmat-nikmat apa saja yang telah diberi Allah pada hambanya dijelaskan pada Surah Ibrahim ayat 32 - 34
Allah lah yang membuat langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu banyak sekali buah-buahan menjadi rezeki bagi kalian; dan Dia telah menundukkan perahu bagi kalian supaya perahu itu berlayar di lautan dengan kehendakNya; dan Dia telah menundukkan bagi kalian (pula) sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagi kalian malam dan siang. Dan Dia telah memperlihatkan pada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepadaNya. Dan bila kalian menghitung-hitung nikmat Allah, tidaklah kalian sanggup menghinggakannya. Sesungguhnya insan itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
  • Rezeki dari Allah di ayat di atas yakni buah-buahan yang majemuk bentuk, warna dan rasanya. Kita sanggup menentukan macam-macam jenisnya. Allah menundukkan maritim dan perahu biar kita sanggup berlayar dan berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Allah menundukkan sungai-sungai sehingga sanggup dipakai untuk trasportasi, diminum, mencuci dan bahkan untuk mengairi sawah ladang. Matahari dan bulan beredar di orbitnya dan mempergilirkan waktu siang dan malam bagi manusia. Siang untuk bekerja mencari nafkah dan malam untuk istirahat.

C. Surah Ar Rad ayat 26.
  • Bagaimana Allah berperan dalam rezeki manusia?

D. Surah Al Ankabut ayat 62.
  • Peranan Allah dalam hal rezeki semakin dipertegas pada surah ini juga.
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

2) Amanah yang akan dipertanggung jawabkan.
  • Jangan senang dulu bila diberi rezeki berupa harta yang banyak, sebab semua itu nantinya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah, sebagaimana dalam firmanNya:
Wahai manusia, sungguh kesepakatan Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kau dan janganlah (setan) yang terpelajar menipu memperdayakan kau perihal Allah (Q.S.Fathir :5).
  • Jelas sekali dalam ayat ini Allah mengingatkan untuk hati-hati dengan kehidupan dunia yang memperdayakan. Jangan hingga rezeki yang banyak membuat kita terlena seolah kita akan hidup terus. Padahal rezeki itu nanti akan ditanya, sumbernya darimana dan kemana dibelanjakan.
  • Ayat ini mengajak kita untuk mencurigai godaan setan. hati-hati ada 17 pintu masuk setan dalam badan manusia.

3). Ujian yang harus diantisipasi.
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sebetulnya di sisi Allah lah pahala yang besar. (Q.S. Al Anfal : 28).
  • Allah sekali lagi mengingatkan biar harta rezeki apalagi anak jangan dijadikan impian, jangan dijadikan tujuan hidup sebab intinya harta dan bawah umur itu yakni cobaan yang harus dihadapi manusia. 
  • Banyak sedikitnya harta itu cobaan. Banyak sedikitnya anak pun cobaan bagi orangtuanya.

4) Hiasan hidup.
  • Harta dan rezeki itu hanya hiasan hidup yang kadang kala mengakibatkan arogansi dan kesombongan. Allah sudah mengingatkan insan perihal ini :
A. Surah Al Alaq ayat 6-7
Ketahuilah! Sesungguhnya insan benar-benar melampaui batas. Karena ia melihat dirinya serba cukup. 
  • Lewat ayat ini Allah ingin mengabarkan betapa insan itu yakni mahluk yang menyukai kesenangan, jahat, angkuh, melampaui batas apabila ia melihat dirinya dalam kondisi berkecukupan dan banyak hartanya. Sebagaimana hadits Rasulullah yang menyampaikan bahwa, " bahwa ada orang ya ng selalu rakus dan tak pernah merasa kenyang, yaitu penuntut ilmu dan pemburu dunia. Tapi nasib mereka tak sama, pemburu ilmu, semakin bertambah ilmunya semakin bijak dan diridhai Allah yang Maha Rahman. Sementara para pemburu dunia itu makin rakus dan makin karam dalam kesesatannya.

B. Surah As Syura ayat 27
Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hambaNya, pasti mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki, sungguh Dia Maha Teliti akan keadaan hamba-hambaNya.
  • Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia tak akan memberi harta yang berlebihan atau rezeki yang berlimpah-limpah kepada hambaNya bila itu akan membuat mereka jadi angkuh, sombong dan takabur. 
  • Allah akan memberi mereka rezeki sekedarnya saja yang akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Jika Dia menakdirkan seorang hamba miskin sebab lewat kemiskinan dan kurang harta tersebut, sebab kebahagiaan dan kebaikannya terletak pada kemiskinan itu.
  • Ada hadits Rasulullah yang menguatkan hal tersebut, " Dan sebagian hambaKu ada yang kaya, yang tidak sanggup menjadikannya baik kecuali kekayaan, kalau Aku memfakirkannya pasti Aku merusak agamanya. Dan sebagian hambaKu ada orang yang tidak menjadi baik kecuali lewat kemiskinan, kalau Aku membuatnya kaya maka itu akan merusak agamanya (H.R. Anas ra).
  • Lewat ayat di atas harusnya kita bersyukur dengan jumlah rezeki yang diberiNya. Banyak sedikitnya rezeki kita yakni ukuran yang telah ditetapkanNya dan itu untuk kebaikan kita. Dan tidak udah sibuk membandingkan rezeki kita dengan orang lain. Bisa saja orang lain kaya sebab itu yang terbaik buatnya. Rezeki kita sederhana saja sebab rezeki sederhanalah yang pantas dan membahagiakan kita.


5) Bekal ibadah pada Allah SWT
  • Jangan salah kalau rezeki yang banyak itu yakni alat, sesuatu yang sanggup dipakai untuk menjadi bekal meraih keridhaan Allah SWT. Lewat amal ibadah, sedekah, membangun daerah ibadah, memberdayakan orang miskin dan anak yatim piatu serta membantu penyebaran agama Allah.
A. Surah At Taubah ayat 41
Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan, maupun merasa berat. Dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian itu yakni lebih baik bila kalian mengetahui.
  • Perintah di atas yakni perintah jihad ke medan perang. Agar umat Islam tidak ragu-ragu untuk melawan musuh-musuh Islam. Bukan hanya diri tapi juga harta pun harus direlakan demi membela kepentingan agama. 
  • Saat kini ini mungkin perang yang kita hadapi bukanlah menggunakan pedang, meriam ataupun bom tapi perang melawan diri sendiri. Perang melawan ketamakan dan kerakusan diri sendiri. 
  • Jihad dengan harta dan rezeki pun sudah berbeda. Silakan baca goresan pena bagaimana berjihad dengan rezeki yang diperoleh?
B. Surah At Taubah ayat 111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memperlihatkan nirwana untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, kemudian mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) kesepakatan yang benar dari Allah di dlama Taurat, Bibel dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kau lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
  • Allah mengumpakan orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya menyerupai orang yang berjual beli dengan Allah. Mereka menjual jiwanya dan hartanya pada Allah dan Allah menggantinya dengan kedudukan yang mulia, yaitu surgaNya.
Masihkah anda galau dengan harta yang ada dalam pengawasan anda? Masihkah anda merasa sedih dengan sedikitnya rezeki yang Allah beri? Masihkaha anda suka iri dengan rezeki orang lain? masihkah anda suka membanding-bandingkan rezeki anda dengan orang lain? Masihkah anda bersuka cita dengan rezeki yang banyak dan jadi lupa daratan?

Harta itu ujian, cobaan, dan hanya alat untuk mencapai keridhaan Allah. Nantinya harta itu akan ditanya. Sudah siapkah kita dengan jawabannya?
Wallahu alam...




Demikianlah Artikel Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta?

Sekianlah artikel Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bagaimana Islam Memandang Rezeki Dan Harta? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/bagaimana-islam-memandang-rezeki-dan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel