Romantisme Keberkahan
Saturday, June 6, 2009
Edit
Romantisme Keberkahan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Romantisme Keberkahan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Romantisme Keberkahan
link : Romantisme Keberkahan
Remuk redam perasaannya terjepit antara *pengabdian* dan *pembiaran*.
Anda sekarang membaca artikel Romantisme Keberkahan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/06/romantisme-keberkahan.html
Judul : Romantisme Keberkahan
link : Romantisme Keberkahan
Romantisme Keberkahan
ARTIKEL KE 836
IKHLASNYA SITI HAJAR DAN IBRAHIM AS
Mengapa suaminya yang sangat beliau cintai dan yakin juga sangat mencintainya dan putra mereka, meninggalkan beliau dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir tandus yang tak bertuan ?
Seperti pikiran insan kebanyakan, beliau (Hajar) hanya bisa menduga bahwa ini akhir kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra.
Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak :
"Mengapa engkau tega meninggalkan kami disini, bagaimana kami bisa bertahan hidup..?
Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa mengatakan air matanya yang meleleh membasahi pipi dan janggutnya yang mulai memutih..
Remuk redam perasaannya terjepit antara *pengabdian* dan *pembiaran*.
Hajar masih terus mengejar suaminya yang terus melangkah menjauh, sambil menggendong Ismail, kali ini beliau setengah menjerit, dan jeritannya menembus langit.
"Wahai suamiku, ayahanda Ismail, Apakah ini Perintah Tuhanmu ?"
Kali ini Ibrahim AS, Sang Khalilulloh, berhenti melangkah.
Dunia seolah berhenti berputar.
Malaikat yang menyaksikan kejadian itu pun turut termangu menanti tanggapan Ibrahim AS.
Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.
Pertanyaan atau lebih tepatnya somasi Hajar menciptakan semuanya terkesiap.
Dunia seolah berhenti berputar.
Malaikat yang menyaksikan kejadian itu pun turut termangu menanti tanggapan Ibrahim AS.
Butir pasir seolah terpaku kaku. Angin seolah berhenti mendesah.
Pertanyaan atau lebih tepatnya somasi Hajar menciptakan semuanya terkesiap.
Ibrahim AS membalik tegas, dan berkata :
"Iya, ini perintah Tuhanku !"
Kata Ibrahim tegas dan terus melangkah..
baca : ciri-ciri orang smart
Hajar kesannya berhenti mengejar, dan beliau terdiam.
Lantas meluncurlah kata-kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin.
Lantas meluncurlah kata-kata dari bibirnya, yang mengagetkan semua Malaikat, serta menggusarkan butir pasir dan angin.
"Jikalau ini perintah Tuhanmu, pergilah wahai suamiku. Tinggalkan kami di sini. Jangan khawatir, Allah akan menjaga kami."
Ibrahim AS pun beranjak pergi.
Dilema itu punah sudah.
Ini sebuah Pengabdian, atas nama Perintah Allah, bukan pembiaran.
Dilema itu punah sudah.
Ini sebuah Pengabdian, atas nama Perintah Allah, bukan pembiaran.
Peristiwa SITI HAJAR dan IBRAHIM AS ialah sebuah ROMANTISME KEBERKAHAN
*Itulah IKHLAS...*
*IKHLAS ialah wujud sebuah Keyakinan Mutlak, pada Sang Maha Mutlak.*
*IKHLAS ialah wujud sebuah Keyakinan Mutlak, pada Sang Maha Mutlak.*
*Ikhlas* ialah *Kepasrahan*, bukan mengalah apalagi mengalah kalah.
*Ikhlas* itu ialah ketika engkau mampu utk berlari, bisa utk melawan dan berpengaruh untuk mengejar, namun.. engkau *memilih* untuk *patuh* dan *tunduk*.
*Ikhlas* itu ialah ketika engkau mampu utk berlari, bisa utk melawan dan berpengaruh untuk mengejar, namun.. engkau *memilih* untuk *patuh* dan *tunduk*.
*Ikhlas ialah sebuah kekuatan untuk menundukkan diri sendiri, dan semua yang engkau cintai.*
*Ikhlas ialah menentukan jalan-Nya, bukan alasannya ialah engkau terpojok tak punya jalan lain.*
*Ikhlas bukan lari dari kenyataan. Ikhlas bukan alasannya ialah terpaksa. Ikhlas bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.*
*Ikhlas tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada.*
*Ikhlas itu Tangga menuju-Nya.*
*Mendengar Perintah-Nya,*
*Mentaati-Nya.*
*IKHLAS ialah IKHLAS itu sendiri. Murni tanpa suplemen kepamrihan apapun. Suci higienis 100 persen, hanya karena-Nya dan mengikuti Kehendak-Nya, tidak yang lain..!!!*
Belum cukupkah Kita memahami apa itu *Ikhlas* dari *perginya* Ibrahim dan *diamnya* Hajar..?
Marilah kita..
Sudah saatnya kita tertunduk pasrah bersama malaikat, butir pasir dan angin..
Wallahu a'lam..
Sudah saatnya kita tertunduk pasrah bersama malaikat, butir pasir dan angin..
Wallahu a'lam..
Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat, penuh keikhlasan hanya berharap ridho Allah...
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Allah terimalah amalan kami...Aamiin
Ya Allah terimalah amalan kami...Aamiin
Baca juga : ikhlasnya selama ini kemungkinan salah
Wallahu alam
Demikianlah Artikel Romantisme Keberkahan
Sekianlah artikel Romantisme Keberkahan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Romantisme Keberkahan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/06/romantisme-keberkahan.html