Lihatlah Ke Bawah

Lihatlah Ke Bawah - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Lihatlah Ke Bawah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Lihatlah Ke Bawah
link : Lihatlah Ke Bawah

Baca juga


Lihatlah Ke Bawah

ARTIKEL KE 877  

Lihatlah kepada Orang Yang Berada di Bawahmu  

Cuaca mulai sedikit cuek di Taiwan..
Biasanya pagi-pagi saya mutar-mutar nyari keringat sekitaran kampus, menikmati mentari pagi, mendengar nyanyian burung di atas dahan, mengagumi bunga-bunga yang mekar menawan dan mensyukuri rezeki umur sehari lagi..
Saya bertemu banyak orang, termasuk para cleaning service, orang yang bertugas membersihkan sampah, menyapu dedaunan, memotong rumput, pagi-pagi sudah bekerja dengan rajinnya.. Karena merekalah para student di kampus ini bisa berguru dengan hening lantaran kampus bersih...


Anyway..
Berbicara soal syukur manusia memang tidak ada puasnya. Sudah punya banyak barang dan dari luar tampak berkecukupan tapi masih merasa kurang dan masih ingin beli barang lainnya. Mereka tidak jarang membeli barang-barang yang tidak dibutuhkannya. Hanya untuk menuruti hawa nafsunya, "udah cape nyari rezeki kalo gak dibelanjain kan sayang, mana banyak diskon lagi....." Untuk pamer, "Ah si Anu bisa beli tas seharga 500 ribu, saya juga bisa, harga segitu mah keciiil..."
Atau supaya bisa tampil kekinian, membelanjakan rezeki bisa dilatar belakangi keinginan mengikuti trend. Mereka memandang para public figur atau kaum sosialita sebagai ukuran keberhasilan/kesuksesan dan semacamnya, sehingga  memakai pakaian bermerk, tas ternama dan barang-barang glamor lainnya sebagai suplemen gaya hidup. Gak salah sih... lantaran itu hak semua orang buat membelanjakan rezekinya..
Kalo gak bisa ikut-ikutan? Akhirnya hanya bisa bergaya sesuai dompet. Beli tas bermerk tapi palsunya, buatan Cina gak papa lah yang penting Gucci atau LV. Tapi ada yang gak mampu dan alhasil nekat melaksanakan tindakan kriminal, ya nyuri, ya nyopet, korupsi demi memuaskan gengsinya akan gaya hidup "wah"... Berurusan dengan yang berwajib urusan belakangan.. Lolos dari pengadilan insan mungkin bisa tapi gak mungkin lolos dari pengadilan Allah.
Kalo gak bisa ya...gak usah maksa lah !!

Sebagai seorang muslim dan muslimah sebaiknya kita tampil beda, mengingat pesan Rasulullah berikut ini.
“Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, lantaran yang demikian itu lebih patut, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Bukhari-Muslim).
Lihat para tukang becak yang mangkal di pojok gang, atau Mbok Jamu, Mas Gudeg dan Mbak Gado-gado yang jualan di pinggir jalan, gak punya kios dan terpapar matahari dan hujan demi mencari sesuap rezeki dariNYA..


Maka, bersyukurlah dengan apa yang kau miliki dikala ini. Tidak perlu iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Tidak perlu juga memaksakan ingin mempunyai apa yang orang lain punya. Karena rezeki tiap orang itu berbeda..
Lihatlah orang-orang yang berada di bawahmu. Masih banyak orang yang tidak seberuntung kamu. Gunakan sebagai sarana instropeksi diri. Dengan demikian kau akan lebih mensyukuri rezeki yang telah Allah SWT berikan padamu. Kamu tak perlu mengais sampah untuk makan, kau tak perlu menghinakan diri dengan pakaian kumal dan duduk di pinggir jalan menanti belas kasihan demi sesuap nasi.
Jika ukuran kesuksesan dilihat dari profesi, gak ada orang yang bercita-cita ingin jadi pemulung ataupun pengemis. Apakah takdir yang membawa mereka begitu? Tau gak kalo Allah gak membuat kemiskinan? Jika toh ia terlahir dari keluarga miskin usahanya selanjutnya lah yang akan memilih apa beliau bisa keluar dari jeratan kemiskinan atau tidak..
Kemiskinan ialah fenomena yang terjadi hampir di semua belahan bumi ini. Banyak hal yang bisa dipelajari dari kemiskinan...
Belajarlah mengapa seseorang jadi miskin dan tetap miskin sepanjang hidupnya..supaya kita gak jadi belahan dari kumpulan ini.
Mengapa? Miskin kan bisa mulia? Betul, tapi lebih baik kaya dan mulia kan? Karena si Kaya bisa ikut memberdayakan si miskin yang mulia ini.. Sehingga pahalanya dobel..

Trus gak boleh melihat ke atas nih..?
Memandang orang yang di atas boleh aja, jadikan sebagai motivasi.
Bagaimana mereka rezekinya lebih lantaran ikhtiar yang jauh lebih keras diimbangi ibadah yang jauh lebih sempurna. Kaya tapi soleh. Sibuk tapi tetap jamaah..tetap baca Quran, tetap puasa sunah, tetap pergi haji dan umrah.
Bagaimana mereka yang bisnisnya lancar jaya lantaran sedekahnya pun tak pernah lupa...dan jumlahnya gak ala kadarnya..
Beginilah cara bersyukur atas rezeki yang benar.. Melihat ke bawah bukan sekedar mengucap alhamdulillah lantaran masih lebih baik kehidupannya dari mereka tapi turun tangan membantu. Itu sebabnya Allah melebihkan rezeki kita darinya lantaran Dia ingin kita ikut peduli memberdayakan si miskin dan si papa dengan rezeki itu...

Syukur akan menambah rezeki..
Gak ada istilah belum kaya trus gak bisa bersyukur, gak bisa membantu, gak bisa ikut peduli? Karena banyak cara yang bisa dilakukan..
“Sesungguhnya jikalau kau bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jikalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka bergotong-royong azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim: 7)
Dengan demikian, dalam urusan rezeki selalu lihat orang yang berada di bawahmu supaya matamu terbuka untuk bersyukur dan peduli, bagaimana membantu mereka lantaran dalam rezeki yang dititipkanNYA padamu ada hak mereka. Silakan melihat orang yang berada di atasmu yang berlebih rezekinya tapi tak pernah lupa berbuat baik pada mereka yang kurang beruntung, jadikan sebagai motivasi dan contoh sehingga kau kelakpun bisa ibarat mereka bahkan lebih baik. Begitulah cara bersyukur atas segala rezeki yang Allah SWT berikan. 
Semoga Allah senantiasa memberi kita motivasi dan kesempatan untuk bersyukur atas rezekiNYA dan bisa menjadi langsung yang lebih baik.
Wa Allahu A’lam bis Shawab.
Semoga bermanfaat. 


Demikianlah Artikel Lihatlah Ke Bawah

Sekianlah artikel Lihatlah Ke Bawah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Lihatlah Ke Bawah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/lihatlah-ke-bawah.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel