Capeknya Harus Jaim !

Capeknya Harus Jaim ! - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Capeknya Harus Jaim !, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Capeknya Harus Jaim !
link : Capeknya Harus Jaim !

Baca juga


Related

Capeknya Harus Jaim !

ARTIKEL KE 747  

Jaim itu perlu...

Entah siapa yang pertama kali membuat kata "jaim" yang merupakan kependekan dari jaga image. Jaim berdasarkan wikipedia yaitu sikap yang menyembunyikan sikap aslinya, tujuannya biar orang lain tahu kalo ia mempunyai sikap yang damai dan berwibawa. Banyak orang yang sering jaim demi menjaga imagenya di hadapan orang lain, demi akreditasi dan demi penghormatan dari orang lain. Orang ibarat ini akan selalu mempoles perilakunya biar nampak damai dan berkelas, padahal aslinya ia panikan, pecicilan dan sedikit kampungan..



Jaim itu perlu..
Menjaga image sebagai insan yang bermartabat dan tidak murahan. Tak praktis dibeli dan dibujuk dengan uang. Orang ini betul-betul menjaga kehormatan dan nama baiknya bukan demi kebanggaan tapi alasannya prinsip hidupnya demikian. Agama menyuruh kita untuk menyembunyikan keburukan dan menonjolkan kebaikan pada diri kita. Tapi lakukan dengan jujur... 
Berlaku baik alasannya memang itu yang harus dilakukan bukan demi pencitraan dan mendapat like di sosial media..

Jaim demi pencitraan yaitu jaim yang melelahkan. Karena ukuran kita yaitu banyaknya like, akreditasi orang lain atas sikap /kebaikan kita. Jika gak ada yang like dan gak ada yang komentar/mengakui performance kita jadinya kecewa, murka dan merasa tak dipedulikan. Sehingga jaim yang ini betul-betul menguras emosi, tenaga dan air mata sehingga membuat lelah jiwa dan raga.


Mengapa mesti akal-akalan jaim?
Kita semua yaitu orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita. Tak perlu nervous atau terlalu gugup dikala bertemu orang gres atau dikala berada di lingkungan baru. Karena orang niscaya menilai kita dan kitapun menilai mereka. Biarkan saja orang menilai alasannya itu tidak penting, yang penting yaitu evaluasi kita atas diri sendiri.

Kita yaitu orang yang menarik di mata orang yang memahami kita..

Bagi teman akrab dan sobat karib kita yaitu langsung yang menarik sehingga mereka betah berada di sekitar kita.

Kita istimewa dalam penglihatan orang - orang yang menyayangi kita..

Bagi keluarga dan pasangan hidup kita yaitu insan yang unik dan istimewa. tak ada duanya, hanya satu-satunya sehingga kita selalu menjadi kebanggaan mereka. Meskipun kita gudangnya khilaf keluarga akan selalu memahami, alasannya kita yaitu kecintaannya.

Kita yaitu langsung yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian.. Bagi mereka yang tak suka, apapun yang kita lakukan niscaya ditanggapi negatif, alasannya matanya telah dibutakan oleh rasa benci.

(baca : 4 sikap yang menjauhkan rezeki)

Kita yaitu orang jahat di dalam tatapan orang yang marah...

Orang yang perfeksionis (pemuja kesempurnaan) tak dapat mentoleransi sedikitpun kesalahan. Tak ada kata salah dan khilaf dalam kamusnya, sehingga hidupnya diliputi amarah kalau terlanjur melaksanakan kesalahan dan melihat orang lain melaksanakan kesalahan. Dia lupa bahwa insan gudangnya salah dan membuat kesalahan itu normal dan manusiawi.
(baca : kunci hidup berkah)

Pada akhirnya, setiap orang mempunyai pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah lelah biar tampak baik di mata orang lain..

Cukup jadi diri sendiri. Tebarkan kebaikan biar jadi bermanfaat umurnya, jadi mempunyai kegunaan waktunya dan jadi berfaedah hartanya..

Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha insan adalah tujuan yang tak kan pernah tergapai..karena insan tak pernah dapat menilai secara objektif selalu berdasarkan sudut pandangnya semata.

Sedangkan Redha Allah, destinasi yang niscaya sampai,
Maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus pada ke Ridha Allah Subhanallahu Wa Taala

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Capeknya Harus Jaim !

Sekianlah artikel Capeknya Harus Jaim ! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Capeknya Harus Jaim ! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/capeknya-harus-jaim.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel